film yang sudah tayang ini menceritakan tentang seorang ustad yang ternyata juga seorang pencopet Dikisahkan Syamsul Hadi seorang pemuda yang berhati baik bak malaikat, yang pada suatu saat terjebak tipu daya Burhan teman santrinya saat menyantri bersama di sebuah pondok. Fitnah yang dialamatkan Burhan keapda Syamsul ini berakibat dikeluarkannya Syamsul dari pondok padahal baru beberapa hari mondok dipesantrennya.
Kebencian burhan kepada Syamsul membuat hatinya terdorong untuk menjerumuskan Syamsul kepada keadaan yang sangat tidak menguntungkan bagi Syamsul, setelah diputuskan dikeluarkand ari pesantren, kemudian Syamsul harus siap menanggung cacian dan makian dari kakak, dan ayahnya yang sangat membenci Syamsul karena dianggapnya telah mencemarkan anma baik keluarga Pak Bambang seorang pengusaha batik Pekalongan yang cukup terkenal itu.
Singkat cerita Syamsul Hadi memutuskan untuk minggat dari rumah dengan meninggalkan sepucuk surat untuk keluarganya. Kemudian Iapun berkelana ke ibukota untuk menenangkan hati dan pikirannya. Akhirnya Syamsul terjebak dengan keadaan yang sangat mendesak, yang mendorong nafsunya untuk melakukan pencopetan, namun malang nasib Syamsul dalam percobaab pertamanya beliau mencopte langsung ketahuan dna digebuki masa. Akhirnya ia harus mendekam di Tahanan untuk beberapa minggu. Kemudian beruntung adiknya Nadia yang selalu memnyemangati berkenan untuk membayar tebusan kakaknya dengan terlebih dahulu berjanji akan kembali kerumah setelah dikeluarkan dari penjara. Namun ternyata Syamsul Hadi malah memilih kabur daripada harus pulang kerumah dalam kondisi yang tidak memungkinkan.
Karena dorongan kebutuhan untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya, maka Iapun terpaksa berprofesi sebagai pencopet, benuntung setiap kali mencopet tidak lagi diketahui oleh yang lain sehingga ia berhasil dan bisa mengumpulkan uang untuk kebutuhan hidupnya.
Ada yang lucu dan harus digaris bawahi dari kebiasaan copet yang satu ini. Yaitu ia selalu mencatat pemilik dompet dan nominal uang yang ada didompetnya. Dan diakhir kisah semua dompet orang yang telah ia curi uangnya pasti ia kembalikan dengan. terlebihd ahulu dilebihkan sebagai uang sedekah. Hal ini terjadi pada kisah akhirnya.
Pada suatu hari ia mencopet dompet seorang perempuann cantik, Silvi namanya. Ketika ia membuka setiap lembaran isi dari dompetnya itu, maka ia menemui sebuah foto wanita yang dicopetnya dengan Burhan temannya yang ia tahu seorang pendusta yang telah memfitnahnya ketika Ia di pondok. Teringat kisa pedihnya oleh burhan, maka Syamsul tergerak hatinya untuk menyelematkan wanita yang telah dicopetnya. Ditujulah alamat rumah perempuan yang bernama Silvi itu. Dan kemudian ia menuju temapt yang dimaksud dengan mendatangi rumah tetangganya yang kebetulan sedang membutuhkan guru ngaji untuk anaknya. film ini sangat mengandung nilai-nilai moral dan norma, maka dari itu jangan lupa nonton ya...
Rabu, 29 Desember 2010
Senin, 13 Desember 2010
"mengambil hikmah"
Ya tuhan apa yang ingin engkau ajarkan lagi kepada umatmu……
Tuhan apa lagi yang ingin engkau ajarkan kepada Negeri kami……
Apa lagi yang ingin engkau sampaikan lagi kepada Negeri kami…
Apa lagi ya tuhan……
Apa yang ingin engkau sampaikan pada kami tuhan…
Hingga ratusan jiwa melayang, ratusan nyawa anak-anak tak berdosapun
Ikut melayang apa ya tuhan…
Belum usai kesedihan kami atas bencana yang terjadi di Papua
Kini engkau landa lagi mentawai dengan bencana tsunami…
Apa salah Negeriku sehingga negeriku selalu dihujani dengan bencana… Tuhan
Dihujani air mata…
Dihujani keprihatinan …
Dihujani rasa bersalah yang tak pernah hilang…
Namun tuhan aku yakin dibalik semua ini engkau pasti memberi pelajaran
yang berharga pada kami Tuhan dan pasti engkau telah memperingatkan
kami Tuhan….Dan kami sebagai umatmu kami hanya dapat merenung dan
mengambil hikmah yang engkau sampaikan……………………
Tuhan apa lagi yang ingin engkau ajarkan kepada Negeri kami……
Apa lagi yang ingin engkau sampaikan lagi kepada Negeri kami…
Apa lagi ya tuhan……
Apa yang ingin engkau sampaikan pada kami tuhan…
Hingga ratusan jiwa melayang, ratusan nyawa anak-anak tak berdosapun
Ikut melayang apa ya tuhan…
Belum usai kesedihan kami atas bencana yang terjadi di Papua
Kini engkau landa lagi mentawai dengan bencana tsunami…
Apa salah Negeriku sehingga negeriku selalu dihujani dengan bencana… Tuhan
Dihujani air mata…
Dihujani keprihatinan …
Dihujani rasa bersalah yang tak pernah hilang…
Namun tuhan aku yakin dibalik semua ini engkau pasti memberi pelajaran
yang berharga pada kami Tuhan dan pasti engkau telah memperingatkan
kami Tuhan….Dan kami sebagai umatmu kami hanya dapat merenung dan
mengambil hikmah yang engkau sampaikan……………………
Langganan:
Postingan (Atom)